EALUASI GRANUL DAN SEDIAAN TABLET : UJI WAKTU HANCUR
Disintegration Tester (alat penguji waktu hancur)
Disintegration Tester merupakan alat yang digunakan untuk pengujian waktu hancur tablet atau sediaan farmasi padat lainnya. Alat ini dirancang sedemikian rupa agar mampu meniru suasana dan keadaan pada saluran pencernaan manusia untuk mengetahui berapa lama sediaan yang diformulasikan dapat hancur setelah dikonsumsi.
Cara Kerja Alat :
-
Tambahkan
air ke dalam water bath tank.
-
Letakkan
kedua buah vessel (chamber) pada
tempatnya di dalam water bath.
-
Tambahkan
media berupa liquid ke dalam vessel.
-
Panaskan
air pada waterbath dan vessel dengan mengatur temperature 37 ±
2ºC.
-
Atur
timer sesuai waktu yang diinginkan.
-
Siapkan
basket (wadah uji tablet) dan
hubungkan basket dengan lengan (arm) pada alat disintergation
tester.
-
Setelah
suhu mencapai 37ºC ± 2ºC, masukkan tablet yang akan diuji ke masing-masing
tabung pada basket lalu masukkan
cakram untuk menahan tablet agar tidak mengambang.
-
Nyalakan
mesin dan timer pada alat sehingga basket mengayun dengan gerakan keatas dan
kebawah.
-
Lakukan
pengamatan, tunggu sampai alat selesai beroperasi lalu matikan alat.
Uji
Waktu Hancur
Dilakukan pada 6 tablet dan tiap
tablet dimasukkan pada masing-masing tabung dari keranjang alat disintegration tester, digunakan air
dengan suhu 37 ± 2ºC sebagai media. Pada akhir pengujian diamati semua tablet,
dipastikan semua tablet hancur sempurna dan dicatatat waktu hancur tablet (Ulfa
dkk, 2018).
Cara pengamatannya ialah dengan
melihat apakah serpihan tablet yang hancur keluar ke vessel melewati mesh atau
lubang ayakan. Bagian dasar tabung yang ada pada basket (keranjang) terdapat mesh
(ayakan) dengan ukuran tertentu untuk dijadikan patokan apakah tablet
hancur sepenuhnya atau tidak pada jangka waktu tertentu. Jika pada dasar tabung
tidak terapat sisa pecahan tablet, maka tablet tersebut hancur secara sempurna
dan keluar kedalam wadah vessel dalam waktu yang telah di atur diawal. Jika
pada dasar tabung masih terdapat sisa pecahan tablet, maka tablet tersebut
belum hancur sempurna dan masih membutuhkan waktu lebih lama agar dapat hancur
sempurna.
Kecuali
dinyatakan lain waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima tablet
tersebut tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih
dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan bersalut selaput (Anonim, 1979).
Berarti, jika tablet tidak bersalut yang diuji waktu hancurnya melebihi 15 menit, maka tablet tersebut tidak memenuhi persyaratan waktu hancur yang baik. Begitu pula jika tablet bersalut yang diuji waktu hancurnya melebihi 60 menit, maka tablet tersebut tidak memenuhi persyaratan waktu hancur yang baik. Tablet bersalut membutuhkan waktu hancur yang lebih lama daripada tablet tidak bersalut sebab tablet bersalut memang diformulasikan agar pelepasan zat aktif tablet tersebut terkendali atau lepas lebih lambat untuk tujuan-tujuan tertentu di dalam tubuh.
Sumber
Pustaka
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kusuma, D. and Apriliani, E.D., 2018. Evaluasi Fisik Tablet Parasetamol Generik dan Tablet Parasetamol Bermerk Dagang. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, pp.1-7.
Ulfa, A.M., Nofita, N. and Azzahra, D., 2018. Analisa Uji Kekerasan, Kerapuhan dan Waktu Hancur Asam Mefenamat Kaplet Salut Generik dan Merek Dagang. Jurnal Farmasi Malahayati, 1(2).
Komentar