Rresistensi dan Antibiotik Habiskan!

Setiap menerima resep obat antibiotik, pasti kita selalu diingatkan oleh dokter maupun apoteker yang  menyerahkan obat bahwa "Antibiotik harus dihabiskan!", bahkan pada kemasannya juga tertulis demikian. Saat kita bertanya-tanya apa alasan dibaliknya, sering kali jawaban yang kita terima hanya "untuk mencegah resistensi". Tapi apa sebenarnya resistensi dan apa yang dikhawatirkan dari hal itu? 

Setelah membaca postingan sebelumnya tentang Antibiotik: Apakah Sudah Digunakan Dengan Benar?, kita tahu bahwa antibiotik bekerja untuk membunuh bakteri penyebab penyakit di dalam tubuh. Antibiotik mampu melawan bakteri menggunakan beberapa mekanisme, tergantung dari jenis antibiotik itu sendiri (golongan antibiotik). Ada antibiotik yang bekerja dengan menghancurkan dinding sel bakteri, bahkan ada juga antibiotik yang bekerja dengan menghambat produksi zat yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bakteri sehingga bakteri-bakteri tersebut akhirnya mati. 

Ketika kita diresepkan sebuah antibiotik untuk 10 hari, namun pada hari ke-5 tubuh sudah merasa sehat, antibiotik tersebut seharusnya tetap dihabiskan sampai hari ke-10. Dengan menghabiskan obat yang diberikan, semakin meningkat pula kemungkinan segala bakteri yang menyebabkan penyakit sudah dibasmi tuntas oleh antibiotik. Sebaliknya jika kita menghentikan pengobatan lebih awal, hal ini dapat memungkinkan adanya sebagian kecil bakteri yang masih berada di dalam tubuh dan bakteri tersebut memiliki potensi untuk memeprkuat diri, berkembang, bahkan menjadi resisten terhadap antibiotik. Jadi, bahkan ketika kita sudah merasa lebih baik setelah beberapa hari mengonsumsi antibiotik, itu tidak berarti semua bakteri penyebab penyakit sudah benar-benar hilang. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amrika Serikat (CDC), resistensi antibiotik merupakan ancaman kesehatan masyarakat utama yang mempengaruhi lebih dari 2 juta orang setiap tahun. Resistensi antibiotik merupakan keadaan dimana bakteri penyebab penyakit sudah tidak peka lagi terhadap antibiotik, sehingga bakteri tersebut tidak akan mati ketika diberikan antibiotik. Bakteri ini disebut bakteri resisten. Bakteri resisten berevolusi dari bentuk sebelumnya dan menemukan cara untuk menghindari serangan antibiotik untuk dapat bertahan hidup. 


Bisa dibayangkan jika bakteri resisten semakin berkembang, maka antibiotik yang tersedia sekarang sudah tidak akan mampu lagi melindungi manusia dari penyakit-penyakit mematikan yang disebabkan bakteri. Itulah sebabnya masalah resistensi menjadi salah satu hal yang mengkhawatirkan dalam dunia kesehatan. Para ilmuwan pengembang obat juga terus berusaha untuk mengembangkan antibiotik baru yang mampu melawan bakteri resisten di masa depan. Kita sebagai masyarakat awam juga dapat membantu mengatasi masalah ini dengan langkah sederhana mulai dari bijak dalam menggunakan antibiotik. Karena hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama, demi melindungi diri, orang di sekitar bahkan di seluruh dunia.     







 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

EALUASI GRANUL DAN SEDIAAN TABLET : UJI WAKTU HANCUR

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA